Terimakasih atas kunjungan anda ke blog kami :)
RSS

Senin, 19 November 2012

PEMBELAJARAN TERPADU DAPAT MENCETAK PELAJAR YANG BERMUTU


Bila kita mencermati kegiatan belajar mengajar selama ini telah diterpakan model pembelajaran terpadu. Namun bila kita cermati secara seksama proses pelaksanaannya tidak ada ketepaduan antara isi atau materi pelajaran. Umumnya proses belajar mengajar di sekolah belum banyak bahkan mungkin tidak ada yang mengaitkan dan memadukan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Terutama antara mata pelajaran agama dan mata pelajaran umum masih terasa adanya sebuah pemisahan, karena secara tidak sadar pendidikan di Negara kita masih dipengaruhi paham sekulerisme yang memisahkan antara nilai-nilai ajaran agama dengan pelajaran umum.
Kalau kita cermati dan telaah isi tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Pada baba II pasal 3 tujuan pendidikan nasional adalah: “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Namun dalam implementasinya selama ini trujuan pendidikan nasional belum mampu diterapkan secara terpadu antara nilai-nilai agama dengan pengetahuan umum. Pelajaran agama tidak dipadukan dengan pengetahuan umum, dan sebaliknya pengetahuan umum hampa dan kering tanpa sentuhan ajaran agama. Sebagai dampaknya menghasilkan pelajar yang benar namun tak pintar atau pelajar yang pintar namun tak benar. Atau istilah lainnya pendidikan membentuk manusia yang beriman tapi kurang ilmu atau manusia yang berilmu namun tak beriman.
Bila kita perhatikan secara seksama bangsa Indonesia dewasa ini belum diperhitungkan oleh Negara-negara lain di dunia karena ketinggalan jauh di berbagai sector oleh Negara-negara lain. Hal ini menunjukan kualitas pendidikan Indonesia belum bermutu. Salah satu proses penyebabnya adalah proses pembelajaran yang belum memadukan antara nilai-nilai keimanan dan ilmu pengetahuan. Di samping itu pembelajaran di Indonesia umumnya belum memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penyampaian materi pelajaran di sekolah lebih bersifat transfer of knowledge, yaitu menyampaikan  pengetahuan teoritis belum terpadu secara integral dengan transfer of value dan transfer of skill (menanamkan nilai dan melatih keteerampilan sehingga proses pembelajaran menghasilkan manusia yang tahu tapi tidak mau tidak mampu sebagai contoh yang sederhana yang menunjukan bahwa proses pembelajaran di Indonesia belum terpadu dan terintegrasi antara kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Dalam ajaran agama islam mengatakan bahwa Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mengetahui, baik segala sikap dan perilaku baik secara tersembunyi di dalam hati dan tidak terlihat dan di ketahui oleh orang lain maupun yang terang-terangan di lihat nyata. Allah pasti melihat dan mengetahuinya. Ternyata pelajaran agama hanya member pengetahuan yang kurang menanamkan keyakinan dalam hati peserta didik, buktinya dalam pelaksanaan ujian nasional banyak siswa yang berbuat curang dengan menyontek pekerjaan teman lainnya. Mereka pandai mengibuli dan mengelabuhi orang lain tapi mereka tidak sadar bahwa Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui apa yang mereka lakukan. Kondisi yang seperti ini mudah-mudahan dapat menyadarkan semua pihak terutama guru untuk dapat menerapkan pembelajaran terpadu agar melahirkan generasi yang bermutu.

0 komentar:

Posting Komentar